Terbentuknya kepengurusan Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia (INKAVIN) di wilayah DKI Jakarta merupakan yang ke 13 di Indonesia. Keberadaannya dibawah naungan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta.
Dalam upaya penguatan organisasi, Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia (INKAVIN) periode tahun 2019-2024 telah dilantik oleh Pengurus Pusat INKAVIN. Diadakannya pula kegiatan seminar keperawatan kardiovaskuler di Auditorium RS Jantung Jakarta, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
Acara pelantikan diawali dengan pembacaan SK Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia oleh Ns. Ii Ismail, S.Kep selaku Sekretaris Pengurus Pusat (PP) INKAVIN. Usai prosesi pengucapan janji, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah berita acara pelantikan oleh Ketua INKAVIN DKI Jakarta dan para saksi.
Setelah itu, dilakukannya penyematan PIN INKAVIN kepada Ketua INKAVIN DKI Jakarta Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB dan Sekretaris Ns. Sukani, S.Kep oleh Ketua PP INKAVIN.
Usai pelantikan, Ketua Pengurus Pusat INKAVIN Lulu Lusyana, S.Kp memberikan sambutannya berkaitan dengan perkembangan INKAVIN dan peran serta INKAVIN di masyarakat, OP dan pemerintah.
Sebelumnya, Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB turut juga memberikan kata sambutan, termasuk Ns. Ariyanto, S.Kep selaku ketua panitia seminar keperawatan kardiovaskuler.
Dikesempatan ini panitia menghadirkan narasumber berkompeten, diantaranya : Ns. Jajang Rahmat, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selalu Ketua DPW PPNI DKI Jakarta menyampaikan materi Kebijakan PPNI dalam Meningkatkan Peran Perawat Kardiovaskuler untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM materi Kebijakan Pemerintah terkait Integritas Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler.
dr. Wishnu Aditya, Sp.JP menyampaikan materi Tatalaksana Sindroma Koroner Akut., Ns. Ariyanto, S.Kep materi Interpretasi EKG pada Sindroma Koroner Akut sedangkan materi Peran Perawat dalam Program Preventif Penyakit Jantung Koroner disampaikan oleh Susana Luida H, SKp.
“Hari ini adalah acara pelantikan kepengurusan dari INKAVIN DKI Jakarta bersamaan dengan kegiatan seminar keperawatan kardiovaskuler. INKAVIN DKI Jakarta merupakan perpanjangan tangan dari INKAVIN Pusat. Keberadaannya sebagai upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal akan pelayanan kardiovaskuler dan juga untuk keperawatan sendiri yaitu untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan dibidang kardiovaskuler Indonesia serta terbinanya hubungan kerjasama antara Ners kardiovaskuler baik di nasional maupun internasional khususnya juga di wilayah DKI Jakarta,” ungkap Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB disela-sela kegiatan, Sabtu (29/6/2019).
Ketua Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia (INKAVIN) ini mengatakan bahwa peserta dari seminar keperawatan berasal dari mahasiswa keperawatan, perawat yang sudah bekerja baik di RS Swasta, RS Pemerintah dan bahkan dari RS di luar daerah wilayah Jakarta.
“Harapan terhadap peserta, agar kedepannya, mereka lebih paham lagi tentang jantung karena kita memberikan pemahaman tentang “CERDIK”, artinya cerdik dalam bidang kardiovaskuler. CERDIK itu artinya C : Cek kesehatan secara berkala, E : Enyahkan asap rokok, R : Rajin aktivitas fisik, D : Diet sehat dengan kalori seimbang, I : Istirahat cukup, dan K : Kelola stress,” katanya.
Diterangkannya, dengan ‘’CERDIK”nya dibidang kardiovaskuler ini masyarakat akan bebas dari penyakit jantung koroner. Perlu diketahui pula bahwa orang tiba-tiba meninggal padahal tadinya sehat-sehat saja. Jika mengetahui preventif atau pencegahaannya akan dapat dihindari.
“Kepada pengurus yang telah dilantik, dikarenakan ini kan organisasi no profit, diharapkan teman-teman bekerja lebih ikhlas, penuh dedikasi, karena kami mengetahui teman-teman orangnya sibuk. Kami mengharapkan partisipasi aktif dari teman-teman pengurus, demi tercapainya niat awal kita untuk memajukan profesi keperawatan khususnya dalam bidang kardiovaskuler,” pungkas Mira Rosmiatin.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa penyakit kardiovaskuler atau Cardiovascular disease adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, sementara 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik dan sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Adapun Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke.
Sementara, perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit, termasuk Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Penyakit Jantung Koroner yang menduduki peringkat tertinggi.
Untuk itulah Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) demi mewujudkan Indonesia Sehat.
Tentunya GERMAS dengan perilaku CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular.